Selasa, 27 Oktober 2015

MENGATASI DIFTERI ALA PROF. HEMBING

Oleh : Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma

Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contagious disease). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae, yaitu kuman yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring (bagian antara hidung dan faring/tenggorokan) dan laring. Penularan difteri dapat melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh karier atau penderita yang akan sembuh, juga melalui batuk dan bersin penderita.

Penderita difteri umumnya anak-anak, usia di bawah 15 tahun. Dilaporkan 10 % kasus difteri dapat berakibat fatal, yaitu sampai menimbulkan kematian. Selama permulaan pertama dari abad ke-20, difteri merupakan penyebab umum dari kematian bayi dan anak-anak muda. Penyakit ini juga dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangatlah penting, karena berperan dalam menunjang kesehatan kita. Lingkungan buruk merupakan sumber dan penularan penyakit.

Sejak diperkenalkan vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai. Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

Bakteri Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri akan menginfeksi saluran nafas. Masa inkubasinya adalah 2-4 hari. Tanda pertama dari difteri adalah sakit tenggorokan, demam dan gejala yang menyerupai pilek biasa. Bakteri akan berkembang biak dalam tubuh dan melepaskan toksin (racun) yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membuat penderita menjadi sangat lemah dan sakit.

Gejala-gejala lain yang muncul, antara lain:

Menelan sakit, batuk keras dan suara menjadi parauMual dan muntah-muntahDemam, menggigil dan sakit kepalaDenyut jantung meningkatTerbentuk selaput/membran yang tebal, berbintik, berwarna hijau kecoklatan atau keabu-abuan di kerongkongan sehingga sukar sekali untuk menelan dan terasa sakitBila difteri bertambah parah, tenggorokan menjadi bengkak sehingga menyebabkan penderita menjadi sesak nafas, bahkan yang lebih membahayakan lagi, dapat pula menutup sama sekali jalan pernafasan.Kelenjar akan membesar dan nyeri di sekitar leher.Kadang-kadang telinga menjadi terasa sakit akibat peradanganPenyakit difteri dapat pula menyebabkan radang pembungkus jantung sehingga penderita dapat meninggal secara mendadak.

Pepatah bilang "mencegah lebih baik daripada mengobati". Sebelum timbul sakit yang membutuhkan penanganan lebih serius dan tentunya memakan biaya besar, sebaiknya kita mencegah agar terhindar dari sakit. Berikut ini,
tips cara mencegah difteri:

Mengurangi minum es. Minum minuman yang terlalu dingin secara berlebihan dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan tenggorokan terasa sakit.Memberikan vaksinasi DPT pada anak-anak sebelum difteri menyerang.
Vaksin dapat merangsang terbentuknya antibodi tubuh untuk melawan kuman serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap jenis penyakit tertentu. Vaksinasi DPT biasanya diberikan sejak bayi berumur 3 bulan. Untuk pemberian kekebalan dasar perlu diberi 3 kali berturut-turut dengan jarak 1-1 ½ bulan, lalu 2 tahun kemudian diulang kembali.Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Penyakit menular seperti difteri mudah menular dalam lingkungan yang buruk dengan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itulah, selain menjaga kebersihan diri, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar.Makanan yang kita konsumsi harus bersih. Jika kita harus membeli makanan di luar, pilihlah warung yang bersih. Jika telah terserang difteri, penderita sebaiknya dirawat dengan baik untuk mempercepat kesembuhan dan agar tidak menjadi sumber penularan bagi yang lain. Pengobatan difteri difokuskan untuk menetralkan toksin (racun) difteri dan untuk membunuh kuman Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri. Setelah terserang difteri satu kali, biasanya penderita tidak akan terserang lagi seumur hidup.

Berikut ini beberapa ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi difteri

Resep 1 :
2 buah mengkudu yang matang + 10 lembar daun jinten dicuci dan dijus atau dihaluskan dan diperas airnya. Air tersebut digunakan untuk berkumur dalam tenggorokan selama sekitar 3 menit, lalu ditalan. Lakukan 3 kali sehari, setiap kali 3 sendok makan.

Resep 2 :
Umbi bidara upas dijus atau diparut dan diperas airnya hingga terkumpul 100 cc, lalu airnya tersebut digunakan untuk berkumur di tenggorokan selama sekitar 3 menit, lalu di telan.

Resep 3 :
15 gram sambiloto segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahakan 3 sendok air jeruk nipis dan 5 sendok makan madu, diaduk, airnya digunakan untuk berkumur-kumur, lalu ditelan. Lakukan 3 kali sehari, setiap kali 2 sendok makan.

Resep 4 :
1 butir biji pinang kering ditumbuk halus, diseduh dengan 200 cc air mendidih, tambahkan 1 sendok makan madu, setelah dingin dipakai untuk berkumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang. Lakukan 3 kali sehari.

Catatan :
- untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
- Tetap konsultasi ke dokter.

Sumber: hembing

 

 

Iihh..Ganteng² Kok Loyo Sich..!!

Persoalan "galdira" aliasgagal di ranjang, urusannya memang bisa panjang. Problem pelik kepunyaan lelaki ini sudah ada sejak dulu.

Ilmu pengobatan Cina punya teori dan pengobatan untuk mendongkrak perkakas keperkasaan ini. Percayalah, yang ini bukan obat jalanan. 
  
Rasanya, tak ada satu pun lelaki di dunia ini yang ingin terlihat lemah untuk urusan hubungan intim dengan pasangannya. Namun terkadang, keinginan itu seperti jauh dari harapan. Ada yang mengeluhkan kemampuan seksnya menurun, atau bahkan hilang. Ada yang ingin menambah daya tahan “permainan”, agar bisa membahagiakan pasangan. Namun ada pula yang sekadar kurang puas dengan ukuran panjang alat kemaluan.
 
Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., seksolog kenamaan, membenarkannya. Menurut dia, 10 - 15% pria menikah punya persoalan fungsi seksual dan mencari obat penunjangnya. Entah melalui cara medis maupun jalur bisik-bisik tetangga. Dengan jumlah sebesar itu, bisa dibayangkan besarnya pasar obat-obatan untuk urusan goyang ranjang ini.
 
Di Jakarta, tengok saja kawasan Jln. Gajah Mada dan Jln. Hayam Wuruk. Ratusan kios pedagang obat jadi berjajar di pinggir jalan selama hampir 24 jam. Obat yang dipasarkan amat beragam. Meski tak ada data pasti, banyak pihak menyehut jumlahnya sampai 100 merek, mulai dari pil, sirup, salep, tisu, sampai sprai. Beherapa di antaranya, kata para pedagang itu, adalah obat tradisional Cina.

Sebut saja Nangen Zengzhangsu. Obat kuat berisi tiga butir pada setiap kemasannya itu dikhasiatkan untuk mengatasi ejakulasi dini dan impotensi. Penggunanya dijanjikan bakal tahan sampai 12 jam “permainan”!

Ada juga Procomil Spray, yang sekali semprot, menjadikan pemakai “main” berkali-kali selama 24 jam..! Daftar bisa diperpanjang dengan Haimodubian Pill produksi Benzhi Fuji Pharmaceutical, Darlingproduksi Hongkong Pharmaceutical, atau Handsome Oil dari Taiwan Pharmaceutical.

Menurut sejumlah pedagang obat di seputar Glodok, obat-obat dari Cina itu jumlahnya ada sekitar 10 merek. Meski datang dari Hongkong atau Taiwan, tetap saja orang yang melihat obat-obat semacam itu menyehutnya sebagai obat tradisional Cina. Mungkin semata karena ada aksara Cina di kemasannya. Atau karena produsennya berasal dari negara dekat-dekat 
RRC.
 
Padahal obat-obat kuat yang kini dijual bebas kebanyakan berlaku seperti produk liar dan menyalahi undang-undang. Penelitian Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) pada April 2002 mencatat, hampir 30-an produk tidak tertib aturan. Ada yang tidak teregistrasi, tidak mencantumkan nama produsen, tidak jelas komponennya, tidak ada tata cara penggunaan, tanpa tanda peningatan efek sampingan, atau tidak mencantumkan batas kedaluwarsa.

Khusus produk impor, tidak menggunakan bahasa Indonesia. Itu baru masalah penandaan kemasan, belum lagi menyentuh bahan atau khasiatnya yang kadang abal-abal. Kalau ada persoalan dengan obat seks, konsumen memang tak mau lapor. Mereka malu. “Idih, ganteng-ganteng kok loyo,” kata dr. Marius Widjajarta, ketua YPKKI. Keengganan ini rupanya yang membuat obat obatan seks terus ada.
 
Sementara Wimpie Pangkahila menduga, diminatinya obat-obat seks adalah akibat iklannya yang agresif. Di tengah kebutuhan masyarakat yang besar, lalu muncul obat sembarangan yang tak jelas asal-usulnya.

Wimpie menyarankan, sepanjang obat itu tak jelas kandungannya dan belum diuji klinis, masyarakat tak perlu mempercayainya. Kalau toh ada yang merasakan khasiatnya mungkin kebetulan kandungannya asli. “Atau hanya efek plasebo alias sugesti saja,” tegas Wimpie. Sebagai dokter, ia hanya menyarankan obat-obat yang sudah melalui uji klinis, yang keberhasilannya sekitar 70 - 80%.

Dari pinggang ke seks

Selain obat jadi, sebagian penderita gangguan seks juga mencari solusi dengan obat tradisional.

Lagi-lagi, alasannya karena obat tradisional dianggap aman. Bisa jadi lantaran konsumen juga tidak mau ada persoalan baru dengan mengonsumsi obat seks dalam kemasan. 
Sudah loyo, malah bisa tambah risiko.

A Kiong, pedagang obat di kawasan Tangerang, adalah pedagang yang juga peramu obat kuat. Ramuan maut pria 37 tahun ini terdiri atas kuda laut, ginseng, tokek, tangkur buayatangkur harimau, dan beberapa bahan lain. Ia mendapatkan resep rahasia itu semasa bekerja di toko pamannya di Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, 10 tahun lalu.
 
Khasiatnya untuk memperlama dan memperkuat. “Saya buat sendiri, saya konsumsi sendiri, dan saya rasakan khasiatnya bagus,” promosi pria peranakan Cina bertubuh tinggi besar ini. Berbeda dengan obat jadi, A Kiong mengakui, harga ramuannya sedikit mahal, sekitar Rp 200.000,- untuk pemakaian sebulan. Sekali minum satu sloki, satu kali sehari. Sebenarnya, khasiat aslinya untuk kesehatan dan menguatkan pinggang.

Tapi jika dihubungkan ke urusan seks, menurut dia, itu bukan kebetulan. “Asal diminum secara rutin, pasti lancar,” jelas pria yang mengaku tidak tahu soal khasiat obat-obatan seks di pasaran. Di toko nya, tersedia lebih dari 10 macam ramuan obat kuat yang sudah dikemas. Di antaranya ada merek Ke Che Pu Sen Yan, U Che Pu Yan, dan Hai Ma Pu Sen Yan. Ramuan ini dijual sekitar Rp 10.000,- per botol, isi 100, 60, atau 50 butir, berbentuk pil atau kapsul.
 
Namun, katanya, peminat obat-obat itu belum terlalu banyak. Sehari cuma laku setengah lusin. Maklum, promosinya masih getok tular. Diakuinya, obat Cina bukan tanpa efek sampingan. Bagi penderita hipertensi, disarankan jangan banyak mengonsumsi Sebab, semua ramuan kuat seks hakikatnya memompa darah supaya naik. Tapi, ramuan Cina memompanya tidak terlalu kuat, makanya harus diminum secara rutin. “Beda dengan obat farmasi yang bisa langsung bereaksi,” A Kiong coba sedikit berteori.

Di toko A Kiong tersedia juga Siam So, obat oles yang konon dibuat dari jantung kodok. Dikumpulkan dalam jumlah tertentu, lain ia ramu lagi dengan bahan-bahan obat lain. Aslinya, obat itu untuk mengurut otot yang terkilir, agar merasa kebas. Namun kemudian, orang memakainya untuk obat oles, sehingga penis terasa kebas. Rasa kebas itu baru hilang dua tiga 
jam, setelah dicuci air.

A Kiong yakin, ramuan obat Cina tak kenal istilah imun atau kebal seperti obat farmasi, jika 
dipakai dalam jangka waktu lama. Selama dirasa cocok, ya aman-aman saja, karena tak ada efek sampingan. Sayangnya, banyak orang tak sabar, karena minumnya harus rutin.

Masalah Psikologis

Meramu bermacam bahan untuk ramuan pengobatan seks tentunya sah saja. Apalagi menurut ilmu pengobatan modern, problem seks bukan melulu masalah fisik, melainkan juga psikologis.

“Dalam ilmu pengobatan Cina, penyebab-penyebab non-fisik ini malah sudah diketahui ribuan tahun lalu,” kata William Adi Teja, MD, M.Med., sinse dari Utomo Chinese Medical Center.

Dalam ilmu pengobatan Cina, papar William, seks adalah masalah klasik. Sepertiga keluhan 
manusia menyangkut kemampuannya di ranjang. Apalagi seks diyakini berkaitan dengan umur 
manusia. Seseorang akan berumur panjang jika tidak punya masalah seks. Begitu pula sebaliknya.

Problem seks terutama terletak pada ginjal. Jangan salah, ginjal dalam pengobatan Cina 
bukanlah nama organ. Melainkan sistem di bagian tengah tuhuh manusia, di mana reproduksi termasuk di dalamnya. Jika terdapat kekurangan pada sistem ginjal, agak sulit untuk memulihkannya. Karena merupakan bawaan seseorang sejak lahir, atau disebut xian tien.
 
Jika tidak ada masalah bawaan, problem berikutnva bisa dikarenakan faktor hou tian, atau 
pengaruh-pengaruh luar pada kehidupan di dunia. Bisa karena iklim, lingkungan, atau makanan, yang semua itu bermuara pada gangguan limpa.
 
Probem ketiga menyangkut emosi seseorang. Penyebabnya bisa karena gangguan psikologis seperti ketakutan atau trauma yang pernah dialami sebelumnya. Kesibukan kerja di zaman modern ini juga bisa memicu masalah seks. Terutama masalah seks di usia muda, terang sinse lulusan Beijing University of Traditional Chinese Medicine. Problem ini akan menghambat meridian ke lever.

Jika penyebahnya xian tian, akan sedikit sulit. Repotnya lagi, ginjal dianggap sebagai pusat reproduksi yang berfungsi menyimpan sperma. Sinse biasanya akan memberi ramuan dengan daun ling yang huo yang ampuh mendongkrak birahi. Konon, daun ini semula makanan kambing pada masa kawin.
 
Gangguan lever yang terkait dengan psikologis bisa diatasi dengan komunikasi untuk mengatasi masalah, dengan dibantu obat-obatan yang bersifat penenang. Bukan ohat penenang seperti pada kedokteran Barat, tapi obat yang berasal dari batu-batuan di laut seperti tulang cumi dan kerang-kerangan. Ada juga beberapa tumbuhan yang sifatnya memperlancar jalur meridian lever.

Kalau seseorang emosinya terganggu, bisa dipastikan levernya ikut terganggu, terang sinse berusia 29 tahun ini. Selain dengan obat, gangguan pada lever dan ginjal bisa diterapi dengan akupuntur. Khusus ginjal, bisa dibantu pula dengan moksibasi (pemanasan dengan obat bakar) di daerah buah pinggang itu, meski umumnya pengobatannya dilakukan dengan oral.
 
William mencatat, sejauh ini penderita yang datang kepadanya kebanyakan berusia di atas 50 tahun dengan problem di ginjal dan limpa. Meski usia penderita memang sudah di ambang senja, ini sebenarnya tidak wajar. Biasanya, keluhan ini dipicu penyakit lain seperti prostat atau diabetes. Penyakit awalnya itu harus dikendalikan - dulu, pesannya.

Kalau penderita berusia muda, problemnya cenderung ke lever. Tapi penderita dari golongan usia ini jumlahnya tidak hanyak. Entah karena malu berobat atau lebih memilih obat modern seperti viagra atau levitra yang lebib instan. Maklum, pengobatan tradisional butuh ketelatenan luar biasa. Ramuan pahit-pahitan dan sinse harus diminum selama hampir dua bulan.

“Tegantung penyakitnya juga,” tegas William. Namun keuntungannya, pengobatan ini tidak bersifat dadakan. Ramuan tidak akan bereaksi apa pun terhadap tubuh, jika memang tidak ada rangsangan. Berbeda dengan obat modern yang memang begitu diminum, haruss langsung bertempur. Jadi....(Intisari)

 

Senin, 26 Oktober 2015

RESEP AMPUH UNTUK YANG KURANG NAFSU MAKAN ALA PROF. HEMBING

Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Tubuh memerlukan suplai zat gizi yang cukup dan memadai agar tetap sehat. Makanan memegang peranan penting dalam menjaga stamina tubuh agar tetap kuat dan dapat beraktivitas dengan baik. Makanan yang tidak bergizi menimbulkan defisiensi zat-zat tertentu, yang menyebabkan metabolisme dalam tubuh terganggu. Oleh karena itu, makanan yang kita makan harus makanan yang bergizi. Beberapa manfaat makanan adalah:
- tubuh menjadi sehat dan bugar
- meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
- meningkatkan kecerdasan otak pada masa pertumbuhan balita
- dan lain-lain

Dengan penyajian yang baik, lezat dan menarik, makanan dapat menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk terus menikmatinya. Nafsu makan yang tinggi menyebabkan orang ingin selalu dan terus makan secara berlebihan, yang menimbulkan gangguan akibat pola makan berlebih seperti obesitas, stroke, kolesterol tinggi dan lain-lain. Namun dalam beberapa kasus, ada kejadian-kejadian yang menunjukkan seseorang tidak nafsu makan yang menyebabkan badan lemah, lesu, tidak bertenaga dan lain-lain. Seharusnya makanan dikonsumsi dalam proporsi yang wajar dan gizi yang berimbang agar tubuh tetap dalam kondisi prima. Makanan bergizi terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, air, mineral dan vitamin dalam jumlah cukup dan proporsional.

Kadang-kadang kita sering mendengar keluhan-keluhan seperti anak susah makan yang diucapkan oleh seorang ibu. Susah makan dapat disebabkan oleh nafsu makan yang menurun (berkurang). Kurang nafsu makan tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada balita, remaja, orang dewasa bahkan orang lanjut usia. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang kurang atau tidak bernafsu makan, antara lain: faktor makanan, fisik dan psikis. Kurang nafsu makan dapat disebabkan oleh faktor makanan, baik itu rasa, penyajian yang kurang baik, menu makanan yang monoton dan tidak bervariasi, ataupun cara pemberian makanan yang kurang tepat. Selain itu, kesulitan makan pada anak terutama pada balita juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya pembinaan makan seperti terlalu memaksa anak makan dalam jumlah tertentu, tidak dengan cara membujuk yang lemah lembut. Pemaksaan tersebut dapat menyebabkan anak frustasi dan bersikap melawan saat diberi makan.

Kesulitan makan dalam jangka waktu lama pada bayi dan balita dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Faktor fisik seperti kondisi tubuh yang sakit akibat terserang flu, batuk, diare atau karena infeksi dan gangguan saluran pencernaan serta jenis penyakit lain dapat menyebabkan nafsu makan berkurang. Selain itu, faktor psikis juga berpengaruh terhadap selera makan seseorang. Stress, depresi dan merasa tertekan dapat menyebabkan seseorang tidak bernafsu makan, walaupun ada juga beberapa orang yang mengalami stress dan depresi melampiaskannya dengan makan banyak. Ingin tampil cantik, ramping dan seksi juga dapat menyebabkan seorang wanita tidak berselera makan karena takut mengalami kegemukan, takut berjerawat akibat memakan makanan berlemak dan lain-lain.

Sebuah kasus gangguan mental dan emosi yang parah pada seseorang dapat menyebabkan seseorang tidak berselera makan, misalnya: anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Anoreksia nervosa adalah melaparkan diri sendiri didorong oleh khayalan kelainan tubuh dan perhatian serta ketakutan yang tidak beralasan terhadap peningkatan berat badan, sehingga dia tidak mau makan walaupun dalam kondisi kelaparan. Bulimia nervosa merupakan pola makan yang tidak wajar yaitu setelah makan, selanjutnya dikeluarkankan lagi dengan cara menstimulasi untuk muntah akibat perasaan bersalah yang mendera dan mencela diri sendiri. Gangguan pola makan ini harus mendapat terapi psikiater.

Kurang nafsu makan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan tubuh seseorang lemah dan mudah terserang penyakit. Oleh karena itulah, rasa, cara penyajian dan variasi makanan perlu diperhatikan, agar timbul selera untuk makan. Stress menyebabkan kurang bernafsu makan. Oleh karena itu, masalah sebaiknya segera diatasi dan tidak membiarkannya berlarut-larut agar tidak timbul stress. Pola makan sebaiknya juga dibiasakan untuk dilakukan secara teratur.

Untuk mengatasi kurang nafsu makan, beberapa formula tanaman obat dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, antara lain:

30 gram temu lawak + 20 gram lempuyang, dicuci dan diris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan madu, lalu airnya diminum.25 gram temu kunci + 20 gram kunyit + 15 gram asam jawa + gula aren secukupnya, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.20 gram temu hitam + 20 gram pegagan + ½ sendok teh adas + gula aren secukupnya, dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Catatan :

Pilih salah satu resep dan lakukan secara teraturUntuk anak umur 2-4 tahun diminum 50 cc (1/4 gelas), dan umur 5-10 tahun diminum 100 cc (1/2 gelas).Untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca.

Sumber: hembing

 

 

 

Makin Perkasa Dengan Jamu Ini...

Jakarta, Kamis

“Capek?" sergah seorang bintang sinetron ganteng kepada teman seprofesinya.“Tapi aku enggak pernah dan enggak boleh capek. Makanya, minum…,” tambahnya. Memang cuma sekilas, tapi iklan tadi bak gambaran riil masyarakat Indonesia “modern" yang selalu ingin ngejos dan bugar sepanjang waktu.

Memang, makin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan suatu masyakarat, kian hebat pula keinginan untuk tampil lebih prima secara fisik. Apalagi belakangan, pilihan "pendongkrak" stamina makin bervariasi. Buat yang menghindari obat-obatan konvensional (kimiawi), jamu bisa menjadi alternatif. Mulai jamu penghilang pegal linu seperti sehat lelaki atau sehat wanita, hingga penjaga kejantanan dan keperkasaan di ranjang. 

"Sebenarnya, produk kesehatan sejenis, baik yang konvensional maupun tradisional dapat diminum secara berdampingan,” ujar Maria Marosa, manajer Litbang PT Sido Muncul. Itu karena khasiatnya kurang lebih sama, untuk merangsang tubuh membentuk kekebalan, memperlancar sirkulasi darah, dan menambah daya tahan fisik. Namun, bagi yang fanatik pada bahan-bahan alami, ramuan jamu yang sebagian besar menggunakan bahan dari herbal tentu lebih kena di hati.

Makna ganda stamina 

Belakangan, jamu-jamu penambah stamina memang muncul bak cendawan di musim hujan. Pabrik jamu besar punya jagoan masing-masing.

 

“Air Mancur” misalnya, punya Ralinu, Jamu Stamina, Benkwat, Sehat Lelaki, Kolasom, serta Kuat Majun. Sementara, “Jamu Jago” mengeluarkan di antaranya Esha, Sehat Pria, dan Sehat Wanita. Pabrik raksasa lainnya, “Sido Muncul" punya andalan Sehat Pria, Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima TL Plus Tribulus, Libidione, dan Biogenesis.

Daftar tadi baru datang dari the big players. Kalau ditambah dengan produk sejenis bikinan ratusan pabrik berskala sedang  dan kecil di seantero Nusantara, daftar tadi bisa makin panjang. Produk generik bertajuk Jamu Sehat Lelaki dan Jamu Sehat wanita sebagai misal, jumlahnya boleh jadi puluhan, bahkan ratusan. Beragam merek dengan spesifikasi nyaris serupa bisa didapat dengan mudah di kios-kios jamu.

Soalnya, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Ditjen POM) memang membuka lebar kesempatan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, guna membuat Sehat Lelaki dan Sehat Wanita versi masing-masing. Asal namanya tetap generik dan formulanya mengikuti aturan Ditjen POM. Penyeragaman bahan dan teknik pembuatan dilakukan untuk memudahkan pengawasan mutu. Maklum, nama Sehat Lelaki dan Sehat Wanita bak sama tuanya dengan sejarah jamu itu sendiri.

Mirip-mirip dengan definisi menjaga stamina versienergy drink dan obat-obatan konvensional. Makna kata sehat dan bugar yang dijual ramuan-ramuan tradisional itu pun sangat bervariasi. Mulai sekadar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara umum, seperti: mengembalikan kebugaran tubuh setelah bekerja keras, mengembalikan energi dan konsentrasi, juga meningkatkan stamina untuk melakukan berbagai pekerjaan yang memerlukan energi ekstra.

Selain itu, ramuan sehat ala nenek moyang itu umumnya juga menawarkan peningkatan daya tahan tubuh terhadap beragam penyakit, menjaga penampilan agar selalu fresh dan awet muda, memelihara dan meningkatkan tenaga potensial pria, serta berfungsi sebagai tonik yang diminum saban hari. Pendek kata, segala aspek untuk membuat tubuh bugar sepanjang hari ada di sini. Tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan aktivitas yang dijalani.

Namun, yang paling mendapat sambutan pasar, barangkali khasiat jamu-jamu itu dalam meningkatkan kualitas "permainan" di atas ranjang. Konon, ehem, jika diminum secara teratur, tingkat kesuburan, libido, dan kemampuan seksual akan meningkat.

Perbedaan tafsir "stamina" ini membuat produk ramuan sehat yang beredar secara garis besar juga terbagi dua. Untuk menjaga kebugaran secara umum, jamu Sehat Lelaki, Sehat Wanita, Balinu, Jamu Stamina, dan sejenisnya jelas lebih pas. Produk yang disebut paling akhir, oleh pembuatnya PT Air Mancur bahkan dipromosikan cocok untuk atlet, yang setiap hari bergulat dengan aktivitas menguras tenaga. Namun, kalau ingin menjaga dan menguatkan stamina dalam "cakrawala berbeda", jamu Esha, Kolasom, Kuat Majun, Libidione, serta keluarga besar Kuku Bima mestinya lebih ngejos.

Dari namanya saja (bayangkan Kuat Majun atau Libidione) sudah tercium kiraa-kira khasiatnya. Bicara soal nama, para produsen jamu punya prinsip sendiri. Berbeda dengan energy drink atau obat konvensional, penghasil ramuan tradisional selalu mengekspresikan mereknya sedekat mungkin dengan image yang hendak diraih. Itu sebabnya, nama Sehat Lelaki dan Sehat Wanita menjadi nama generik yang dipakai semua pabrik jamu, termasuk para produsen besar. 

Mereka tak sepakat dengan Shakespeare yang bilang: “apalah artinya sebuah nama.” Lantaran nama harus berhubungan langsung dengan permasalahan konsumen. Ping Hantono, direktur PT Air Mancur, perusahaan yang omzetnya konon mencapai Rp 60 -70 miliar per tahun, juga mengakui pentingnya mengarahkan konsumen, agar langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Jamu pegal linu keluaran Air Mancur misalnya, dinamai Ralinu, dekat dengan nama penyakitnya.

Makin Ilmiah 

Masih soal kehebatan nama, cerita menarik datang dari Kuku Bima, brandyang sudah melahirkan tiga varian turunan (tipe Ginseng, TL, dan TL Plus Tribulus).

Uniknya, saat keempat tipe itu dilempar ke pasar secara bersamaan, ternyata keempatnya tak saling mengganggu. "Pangsa pasarnya malah meluas. Itu sebabnya, brand lama tetap kami pertahankan dan tidak berhenti diproduksi. Peminatnya masih tetap besar," kata Maria Marosa. 

Pada kasus Kuku Bima, tiap varian dibuat dengan spesifikasi kandungan berbeda-beda. Kuku Bima standar merupakan hasil kolaborasi meniran dan pasak bumi, Sedangkan seri Ginseng, tentu saja dilengkapi ginseng. Seri berikutnya, TL, selain berginseng, ditambahi kuda laut. Keluarga Kuku Bima paling mutakhir, TL Plus Tribulus menggabungkan meniran, pasak bumi, ginseng, kuda laut, dan tribulus.

Baik Air Mancur, Jamu Jago, maupun Sido Muncul - sama seperti pabrik-pabrik berskala menengah dan kecil lainnya, memang memanfaatkan bahan-bahan alami. Terutama ekstrak tanaman, yang di Ditjen POM diberi kode TR. Pasak bumi misalnya, dipercaya dapat meningkatkan kerja saraf-saraf motorik, termasuk yang ada di "senjata" kaum pria. Sedangkan ginseng diyakini bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah.

Ada juga tribulus yang dapat meningkatkan hormonluteinizing, sebelum akhinnya berubah menjadi testosteron. Bahan-bahan lain yang mudah ditemui pada jamu penjaga stamina adalah Ginko biloba yang dipercaya mampu memperlancar peredaran darah dan mencegah pengentalan darah. Ada juga damiana,yang seperti kuda laut, banyak dipakai sebagai afrodisiak, oyster dan kola nut yang berguna untuk meningkatkan libido, serta saw palmetto yang kerap dipakai untuk memelihara kesehatan prostat.

Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah ramuan bahan-bahan tadi bisa diandalkan dari segi medis? Sepanjang proses produksinya jelas dan mengikuti standar Departemen Kesehatan, keraguan mestinya bisa dihilangkan. Kecuali, seperti obat apa pun jenisnya, dikonsumsi secara berlebihan. Di pabrik besar, jamu-jamu tadi bahkan diuji dulu, baik secara klinis (berdasarkan manfaat) maupun toksisitas (berdasarkan khasiat).

Upaya menggodok jamu dengan menggunakan fasilitas modern itu, menunut Ping Hantono, wajib dilakukan. "Mereka selalu ingin tahu, bagaimana mekanisme kerjanya. Termasuk bagaimana jamu-jamu tadi dapat menyembuhkan," kata eksekutif puncak Air Mancur itu. Saat ini, PT Air Mancur memiliki laboratoriuin farmakologi, pharmacognosy & photochemical, mikrobiologi yang sudah diakreditasi Ditjen POM.

Air Mancur juga telah menggunakan jasa tenaga medis untuk menguji produknya, jauh sebelum pemerintah mewajibkan masuknya kalangan kedokteran ke pabrik jamu. Mereka juga salah satu pabrik jamu pertama di Indonesia yang berhasil merumuskan standar mutu produknya. Standar Air Mancur (SAM) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1975 itu menjadi patokan proses produksi, sejak penyeleksian bahan, pembersihan, pencampuran, pemrosesan, hingga pengemasan.

Apa yang dilakukan Air Mancur, menurut Maria Marosa, juga dilakukan Sido Muncul. Guna menjaga kualitas, produsen yang bermarkas di Semarang itu juga menggunakan jasa penguji tim dokter. "Kalau bahan-bahan yang digunakan dapat ditelaah secara ilmiah dan mekanismenya jelas, masyarakat akan semakin menerima keberadaan jamu. Apalagi kalau teknologi pengolahannya mendukung dan higienis," terang Mana.

Ambil contoh, tes terhadap Kuku Bima. Uji toksisitas subkronis yang dilakukan menunjukkan, jamu kuat ini aman dikonsumsi untuk jangka panjang, sedangkan uji manfaatnya mendata peningkatan hormon luteinizing, testosteron, dan derajat ereksi pria hingga 80%. Selain itu, masih ada uji hispatologi atau pemeniksaan organ tubuh yang dapat dimasuki produk yang bersangkutan. Hasilnya, aman untuk dimakan. Baru setelah lulus tiga tes tadi, sang Kuku dipasarkan. 

Jalan jejamuan penguat stamina menjadi tuan rumah di negeri sendiri makin terbuka. Sempit dan lapangnya jalan itu tergantung pada masyarakat, apakah ramuan nenek moyang itu lebih bisa mereka percaya ketimbang energy drink atau Viagra. (Muhammad Sulhi/Intisari)

 

 

 

"UANG KORUPSI MERUSAK ANAK SAYA"

Suatu hari, saya diundang untuk berbicara di depan staff dan pimpinan sebuah perusahaan ternama.

Pada kesempatan tersebut saya berbicara tentang "hukum kekekalan energi", yang intinya, menurut hukum kekekalan energi dan semua agama, apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita di dunia. Dengan kata lain, apabila kita melakukan "energi positif"

atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula.

Begitu pula bila kita melakukan "energi negatif" atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula.

Ketika sesi tanya jawab, salah seorang pimpinan di perusahaan itu mengkritik pedas "hukum kekekalan energi". Walau saya sudah menjelaskan dengan beragam argumen ilmiah dan contoh-contoh dalam kehidupan nyata, dia tetap tidak yakin.

Sampai kami berpisah, kami masih pada pendapat masing-masing.

Tujuh bulan berlalu, pimpinan itu tiba-tiba menelpon saya.

"Pak Jamil, saya ingin bertemu anda," ujarnya singkat.

Karena penasaran, undangan dari beliau saya prioritaskan.

Singkat kata, pada waktu dan tempat yang telah disepakati kami bertemu.

Rupanya beliau tiba lebih dulu di tempat kami janjian.

Begitu saya datang, beliau segera menyambut dengan sebuah pelukan erat.

Cukup lama beliau memeluk saya. "Maafkan saya pak Jamil.

Maafkan saya," ucapnya, sambil terisak dan terus memeluk saya.

Karena masih bingung dengan kejadian ini saya diam saja.

Setelah kami duduk, beliau membuka percakapan.

"Saya sekarang yakin dengan apa yang pak Jamil dulu katakan.

Kalau kita berbuat energi positif maka kita akan mendapat kebaikan dan bila kita berbuat energi negatif maka pasti kita akan mendapat keburukan,"

ujarnya.

"Bagaimana ceritanya sekarang kok bapak jadi yakin?" tanya saya.

"Selama saya menjabat pimpinan di perusahaan itu, saya menerima uang yang bukan menjadi hak saya. Semuanya saya catat.

Jumlahnya lima ratus dua puluh enam juta rupiah," katanya.

Sembari menarik napas panjang beliau melanjutkan bercerita.

Kali ini tentang anaknya.

"Anak saya sekolah di Australia. Karena pengaruh pergaulan, dia terkena narkoba.

Sudah saya obati dan sembuh. Ketika liburan, dia ke Amerika dan Kanada.

Tidak disangka, disana dia bertemu dengan teman pengguna narkobanya ketika di Australia.

Anak saya sebenarnya menolak menggunakan lagi.

Namun dia dipaksa dan akhirnya anak saya kambuh lagi, bahkan makin parah, pak."

Selama bercerita, beliau tak henti mengusap pipinya yang basah dengan air mata yang terus meleleh seperti tak mau berhenti.

"Pak Jamil tahu berapa biaya pengobatan narkoba dan penyakit anak saya?

" Tanpa menunggu jawaban saya, lelaki separuh baya itu berkata lirih, "Biayanya lima ratus dua puluh enam juta rupiah.

Sama persis dengan uang kotor yang saya terima, pak!"

Beliau tertunduk dan menggeleng-gelengkan kepala disertai isak tangis yang makin keras.

Dengan terbata lelaki itu berkata, "Uang korupsi itu telah merusak anak saya, pak.

Saya menyesal. Saya bukan orang tua yang baik. Saya telah merusak anak saya, pak!"

Saya peluk erat lelaki itu. Saya biarkan air matanya tumpah. Tangisnya semakin keras....

Wahai saudara, haruskah menunggu anak kita menjadi pengguna narkoba dan sakit untuk berhenti korupsi?

 

Tentang Dua Orang Pertapa

Oleh : Andrew Ho

Di Cina hiduplah dua orang pertapa yang beda usia terpaut sangat jauh. Masing-masing diantara mereka tinggal di sebuah bukit yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Aktifitas mereka di pagi hari adalah mengambil air ke sungai. Dari sanalah mereka menjadi teman baik karena kerap bertemu dan bercengkrama.

Suatu ketika pertama muda tak melihat pertapa tua mengambil air. Hal itu berlangsung lebih dari satu minggu, dan membuat pertapa muda khawatir. "Jangan-jangan dia sakit? Lalu siapa yang mengurusnya?" batin pertapa muda. Sebagai rasa solidaritas, pertapa muda segera menjenguk petapa tua.

Di tengah kekhawatiran sampailah pertapa muda di seberang bukit. Ia terkejut karena petapa tua itu ternyata sedang berlatih taichi. "Hei, sudah lebih dari satu minggu kamu tidak mengambil air. Aku mengkhawatirkanmu. Lalu bagaimana kamu minum dan membersihkan diri?" kata pertapa muda itu memberondong pertanyaan.

"Mari! Mari! Saya tunjukkan sesuatu padamu," ucap pertapa tua sembari menggandeng tangan pertapa muda itu ke halaman belakang rumah.

"Dalam dua tahun ini, setiap selesai meditasi saya selalu meluangkan waktu untuk menggali sumur. Saya tetap meluangkan waktu untuk melakukan hal yang sama sesibuk apapun. Sekarang saya sudah memiliki sebuah sumur yang memberikan cukup banyak sumber air. Jadi saya tidak perlu mengangkat air dari sungai. Sayapun punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan," jelas pertapa tua itu panjang lebar.

Pesan:

Pertapa tua adalah personifikasi yang memiliki kesadaran cukup tinggi untuk mempersiapkan masa depan dengan baik. Ia mengenal betul bahwa masa depan bukan sekedar masa setelah masa kini. Iapun bersedia menerima resiko seberapapun besarnya, karena ia percaya pada harapan yang akan ia wujudkan, yaitu sesuatu yang lebih besar dan berarti.

Kisah diatas mengingatkan kita untuk tidak sekedar tahu bahwa di depan kita ada masa depan. Tetapi kita juga harus mempunyai strategi untuk menghadapi proses menuju masa depan yang lebih baik sesuai dengan visi yang ingin kita capai. Selain itu, kesadaran untuk mempersiapkan masa depan dengan baik akan mendorong kita terus berbenah. Dengan demikian kita akan mampu memanfaatkan waktu yang selalu berkurang dengan sebaik-baiknya.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best

 

HIKAYAT KEHIDUPAN MANUSIA

Cerita Kehidupan

    Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, ketika akalnya mulai sempurna, mulailah ia berpikir tentang hakikat kehidupan, yaitu kehidupan yang sedang ia jalani sebagaimana yang dijalani juga oleh yang lainnya. Bumi ini telah penuh sesak dengan manusia, semuanya silih berganti, ada yang datang dan ada yang pergi, ada yang lahir dan ada yang mati.

    Jika hari ini berkuasa seorang raja, besok akan berkuasa lagi raja lainnya. Sekiranya hari ini ada pengangkatan seorang menteri atau seorang jenderal, dahulunya kita juga mendengar bahwa di suatu negeri  telah diangkat pula seorang menteri atau panglima. Yang tetap itu hanya peran manusia dalam kehidupan ini, sedangkan yang silih berganti adalah para pelaku dan yang memeraninya.

    Peran kehidupan itu ada yang baik dan ada yang buruk, hanya saja manusia disuruh untuk memilih peran baik bukan peran buruk!

“Itu adalah umat yang telah lalu, baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan”. (QS: al-Baqarah:141)

    Pada masa Nabi Musa Alaihimussalam orang-orang disibukkan dengan kekuasaan Fir’aun, bahan cerita orang terfokus pada kekayaan Qarun dan decak kagum orang hanya pada arsitektur bangunan yang dirancang oleh Haman. Akan tetapi, mana cerita kehidupan itu sekarang ini?! 
Semuanya sirna dan punah, yang kita temukan hanya cerita pada lembaran kitab-kitab suci. Dan apa yang tersisa dari sejarah kepongahan tersebut?! 
Yang tersisa hanya bekas-bekasnya saja.

    Dari sepanjang perjalanan hidup manusia yang beragam ini, baik pada masa kekuasaan orang-orang yang shalih maupun dalam cengkraman orang-orang thalih, Allah tetap menjaga alam ini, memelihara bumi dan dunia sekitarya, dalam keseimbangan yang berkesinambungan, dalam keindahan yang menakjubkan dan ciptaan yang berjenis dan berpasang-pasangan. Adanya siang dan malam, laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, semuanya itu pertanda adanya pencipta.

    Salah seorang Badui jahiliah berkata, “Lautan yang berombak dan langit yang berbintang serta bumi yang berlembah, bukankah semua itu menunjukkan adanya Sang Pencipta ?!“

    Begitu besar penciptaan langit dan bumi beserta isinya, memberi pengertian kepada kita bahwa Allah  menciptakannya bukan sekedar bermain-main. Allah Tabaroka wa Ta’ala  berfirman,

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main- main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. al-Mukminun: 115)

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” ( QS. al-Qiyamah: 36)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. ( QS. al-Ankabut: 64)

    Sekiranya kehidupan yang penuh keseimbangan ini tidak diciptakan untuk bersenda gurau, lalu untuk apa Allah ciptakan?! Apa tugas manusia ? Apakah mereka hanya sekedar akan, minum, menikah dan memiiki keluarga dan mempererat suku saja?! Atau Ia hidup dalam tidak bertujuan sebagaimana Ia mati tidak bertujuan?! tanah terakhir yang diletakkan oleh orang pada kuburannya, itu pula akhir dari cerita kehidupannya?!

    Bagaimana yang kaya dengan kezhalimannya, bagaimana yang berkuasa dengan kediktatorannya?! Apakah mereka dibiarkan begitu saja?! Bagaimana pula si miskin dengan kefakirannya atau rakyat jelata dengan penderitaan mereka?! Kapan mereka dapat kebahagiaan pula?! Bagaimana pula dengan para nabi dan rasul, para ulama dan ahli ibadah yang terusir dan belum memperoleh kebahagiaan?!

    Sekiranya dunia ini diciptakan dengan keadilan Sang Pencipta, tentu balasan baik atau buruk dengan keadilanNya juga?! Sekiranya dunia ini mampu Dia ciptakan dari asal yang tidak ada, berarti Dia pula mampu untuk membalas kebaikan dengan kebaikan dan keburukan dengan keburukan.

Allah azza wa Jalla berfirman :

“Dan setiap mereka semuanya akan dikumpukan lagi kepada Kami. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pusangan- pusangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; kami tanggàlkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia seba gai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edamya”. (QS. Yasin:32- 40 )

Dan Allah berfirman,

Dan ía membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; Ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur Iuluh?”Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk. Yaitu Tuhan yang men jadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui”. (QS. Yasin: 78-81)

Tujuan Hidup

    Rasanya semua orang sepakat dengan tujuan hidup yaitu mencari dan menggapai kebahagiaan. Semua manusia ingin hidupnya bahagia, dan semua tahu bahwa untuk mencapai kebahagiaan itu perlu pengorbanan. Hanya saja, manusia banyak salah mencari jalan kebahagiaan, banyak yang memilih sebuah jalan hidup yang Ia sangka di sana ada pantai kebahagiaan, padahal itu adalah jurang kebinasaan, itu hanya sebatas fatamorgana kebahagiaan, bukan kebahagiaan yang hakiki. Celakanya lagi, semakin dilalui jalan fatamorgana tersebut semakin jauh pula Ia dari jalan kebahagiaán hakiki, kecuali Ia surut kembali ke pangkal jalan.

    Banyak orang menyangka kebahagiaan ada pada harta, karenanya ia berupaya mencari sumber sumbernya dengan berletih dan berpeluh. Setelah Ia peroleh harta tersebut, hatinya tetap gundah dan perasaan masih gelisah!! Ada saja yang membuat hati itu gelisah, kadang-kadang munculnya dari anak-anaknya, kadang-kadang dari istrinya atau tidak jarang juga datang dari usaha itu sendiri.

    Banyak pula yang nenyangka bahwa pangkat dan kekuasaan adalah kebahagiaan. Ketika dilihat mereka yang berkuasa dan bertahta, secara lahir mereka begitu tampak bahagia hidupnya! Pergi dijemput pulang diantar, ketika ia berkehendak tinggal memesan, perintahnya tidak ada yang menghalangi!! Akan tetapi setelah diselidiki lebih mendalam, kita masuk menembus dinding istananya, akan terdengar keluh kesahnya, dalam harta yang banyak itu terdapat jiwa yang rapuh.

Jadi apa kebahagiaan yang sebenarnya ? 
Apa kebahagiaan sejati yang seharusnya dicari oleh manusia ? 
Siapa yang sebenarnya orang yang berbahagia ? 
Apa sarana untuk mencapainya?

    Manusia diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla  , bukan mereka yang menciptakan diri mereka, tentu yang paling tahu tentang seluk-beluk manusia termasuk tentang sebab bahagia atau sebab sengsara adalah Dia Allah subhanahu wa ta‘ala bukan manusia. Sama halnya dengan sebuah produk, sekiranya hendak mengetahui hakikat produk tersebut tentu ditanyakan kepada pembuatnya, bukan kepada produk itu sendiri.

Allah berfirman;

“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-Mulk:14 )

    Ketika Al-Qur’an ditadabburi dan syariat Islam dikaji, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah dengan mengaplikasikan penghambaan diri kepada Allah Azza Wa Jalla . Orang yang bahagia adalah orang yang telah berhasil menjadi hamba Allah Azza Wa Jalla . Sarana kebahagiaan adalah semua sarana yang telah disediakan olehNya dalam meniti jalan penghambaan diri kepada Allah .

    Karena penghambaan diri inilah sebab diciptakannya manusia dan jin..karena ubudiah kepada Allah ditegakkannya langit dan dibentangkannya bumi... karena penghambaan inilah diturunkannya kitab dan diutusnya rasul...

Allah berfirman;

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi 
kepadaKu”. (QS.az-Zariat: 56)

Orang yang berpaling dari penghambaan diri ini dialah orang yang sengsara, Allah berfirman;

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha:124)

“Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dan barang-siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat”. (QS. al-Jin:17)

    Allah  Subhanahu wa ta’ala telah menentukan taqdir semua makhluk dan tidak ada yang dapat merubah taqdir selainNya. Allah Azza Wa Jalla  tentukan kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan kesengsaraan, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan. Manusia tidak bisa melawannya, sekiranya Allah telah menentukan kemiskinan pada seseorang, maka tidak ada yang mengkayakannya, ketika Allah telah menentukan kepadanya kesengsaraan, maka tidak ada satupun yang dapat membahagiakannya.

    Kalaulah begitu, kemana manusia hendak lari?! Kemana manusia hendak berteduh dan bernaung dari taqdir yang Ia tidak memiliki daya dan upaya untuk merubahnya kecuali atas izinNya?! Kemana manusia hendak bersandar dari sesuatu urusan yang tidak di tangannya?!
Manusia yang berakal tentu akan bernaung kepada Zat yang telah mentaqdirkan segala sesuatu, dalam naungan-Nya Ia akan merasakan ketenangan, dalam menyandarkan diri kepadaNya , akan ia peroleh kebahagiaan, dalam kepasrahan diri kepadaNya akan sirna segala kecemasan dan kesedihan.

    Bagaimana ia tidak bahagia, bukankah Jejak jejak kasih sayang Allah begitu tampak dalam taqdir kehidupannya?! Bagaimana ía tidak tenang, bukankah semua taqdir yang ía suka atau yang ía benci, merupakan sarana untuk menggapai ridho dan cintaNya?

    Dari mana kesedihan masuk ke dalam dirinya atau rasa takut menyelimutinya, karena sebelumnya ia telah diajarkan tentang cara menghadapinya, bersabar ketika sengsara dan beryukur ketika bahagia, sehingga sengsaranya tidak membawa kepada keputusasaan dan senangnya tidak membawanya kepada kesombongan dan kecongkakan.

    Syaikhul Islam Ibnu Taymiah rohimahullah ta’ ala menguñgkapkan hakikat tersebut yang berlaku pada dirinya, beliau berkata,

“Apa yang dapat dilakukan oleh musuh-musuhku ?! Surga ada di dadaku, kemanapun dan dimanapun aku, Ia tetap bersamaku!! Sekiranya mereka memenjarakanku, maka penjara bagiku adalah kholwat. Sekiranya mereka mengusirku, usiran itu bagiku menjadi tamasya. Sekiranya mereka membunuhku, terbunuhnya diriku adalah syahid di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala”.

    Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai manusia yang paling sempurna ubudiahnya kepada Allah , ketika Allah telah mentaqdirkan sesuatu yang berat dalam dakwah beliau, yaitu dua orang yang selama ini sebagai pembela dan penopang dakwah beliau, Khadijah Radliallahu anha istri beliau dan Abu Thalib paman beliau, telah meninggal dunia. Membuat kaum 
Quraisy meningkatkan permusuhan mereka kepada beliau dan memberi ultimatum untuk menghentikan dakwah beliau, bahkan telah berani pula mengusir beliau dari Mekkah.

    Berangkatlah beliau ke Thaif, berharap pembelaan dan bantuan. Kiranya bukan pembelaan yang beliau dapat dan bukan bantuan yang beliau peroleh, tapi malah cacian dan cemoohan, bahkan usiran oleh anak-anak dan wanita-wanita di sana, sedangkan beliau seorang utusan Allah Azza wa Jalla  , Allah yang memiliki langit dan bumi.

    Mereka telah melukai melempar beliau dengan batu hingga luka kaki beliau, sebagaimana sebelumnya mereka telah melukal hati dan perasaannya. Belum sampai di situ malaikat gunung Akhsyabain meminta izin kepadanya untuk menimpakan gunung tersebut kepada mereka, sebagai tanda bahwa beliau bukan sendirian.

    Bertambah sedih beliau, karena yang beliau inginkan bukanlah balas dendam atau kepuasan diri, yang beliau inginkan hanya menampakkan bukti penghambaan diri kepadaNya, hal itu nampak betul dari doa beliau panjatkan kepadaNya,

“Ya Allah Azza wa Jalla  kepadaMulah daku keluhkan lemahnya kekuatanku, sedikitnya hilafku, hinanya diriku di mata manusia. Wahai Zat yang paling Pemurah ! Engkaulah Rabb orang-orang yang lemah, dan Engkaulah Rabbku! Kepada siapa Engkau hendak titipkan diriku?! Apakah kepada orang yang jauh yang tidak peduli dengan diriku atau engkau hendak serahkan perkara diriku kepada musuh?!
Meskipun begitu, selagi Engkau tidak murka kepadaku, aku tidakpeduli!! Akan tetapi pen gampunanMu lebih luas bagiku, aku berlindung dengan cahaya wajahMu -yang telah menerangi semua kegelapan, dengannya berjalan perkara dunia dan akhirat- dan turunnya murkaMu kepadaku atau jatuh kepadaku kebencianMu, hanya kepadaMu pengaduanku sampai Engkau ridho, dan tidak ada daya dan upaya kecuali denganMu “.

    Al-Quran menyebutkan bahwa orang berbahagia adalah orang yang menjalankan perintah Allah azza wa Jalla  , Allah berfirman,

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) danjanjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya “. (QS. al-Mukminun:1 -9)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : ,

“Alif laam miin. Kitab (Al Quran) inii tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tercipta mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. aI-Baqarah:1 -5)

    Sebaliknya Allah Azza wa Jalla  menyebutkan bahwa orang yang melanggar perintahNya atau merekalah orang yang merugi, Allah Azza wa Jalla  berfirman, :

“Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi.Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. al-An kabut: 52)

“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi”. (QS. al-Baqarah :27)

Beban Amanah

    Allah Subhanahu wa ta’ala  menciptakan manusia pada kehidupan dunia ini untuk sebuah tujuan yang sangat mulia. Dia tundukkan semua alam untuk mereka, darat dan lautan, bumi dan Langit, gunung dan lembah, binatang dan tumbuhan. Itu semua agar manusia siap untuk menunaikan tujuan tersebut. Kiranya tujuan sangat besar, tugas sangat sukar dan amanah yang akan dipikul sangat berat. Pantas saja, sebelumnya tidak ada yang mau memikul amanah tersebut dari langit yang tinggi, gunung yang menjulang atau bumi yang terbentang, semuanya menyampaikan keengganannya, kecuali hanya manusia, dan mereka itu bodoh dan zhalim. Allah menceritakan tentang perihal tersebut,

“Sesungguhnya Kami telah sampaikan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”. [QS. al-Ahzab: 72 )

    Apa gerangan amanah yang telah diikrarkan itu? Mengapa manusia disifati dengan bodoh dan zhalim? Amanah itu adalah Islam dan peraturanNya, amanah itu adalah janji kepatuhan kepada Allah Azza wa Jalla. Ibnu Katsir rohimahullah ta’ ala berkata : dalam merangkum perselisihan ulama dalam hal itu, “Semua pendapat (tentang makna amanah-pen) tidak menafikan yang lainnya, bahkan ia saling menguatkan dan semuanya mengacu kepada taklif (beban) dan patuh kepada perintah dan larangan dengan segala konsekuensinya, yaitu sekiranya ia tunaikan akan diberi pahala dan jika lalai ia dihukum. Lalu diterima oleh manusia dengan segala kelemahan, kebodohan dan kezhaliman kecuali yang diberi taufiq oleh Allah Azza wa Jalla. Kepada-Nyalah minta tolong”
(Tafsir Ibnu katsir, 6/489).

    Muqatil bin Hayyan rohimahullah ta’ala , berkata: “Ketika Allah Azza wa Jalla menciptakan rnakhluk, Dia kumpulkan antara manusia dan jin, langit, bumi dan gunung. Lalu Dia mulai dengan langit, ditawarkan kepadanya amanah yaitu ketaatan, Dia berkata, “Apakah kalian mau mengemban amanah, akan Kuberi kemuliaan, keutamaan dan surga ?“

    Langit berkata, “Wahai Rabb, kami tidak mampu memikul perkara ini, kami tidak memiliki kekuatan, akan tetapi kami patuh kepadaMu”.

    Lalu amanah tersebut ditawarkan kepada bumi, Dia berkata, “Apakah engkau akan mengemban amanah dan menerimanya dariKu, akan Aku anugerahkan keutamaan dan kemuliaan?”

    Bumi berkata, “Kami tidak kuat dan kami tidak mampu, wahai Rabb! Akan tetapi, kami selalu mendengar dan mematuhiMu, kami tidak akan berlaku maksiat pada semua perintahMu”.

    Lalu ditawarkan kepada Adam alaihissalam lalu Dia berkata, ‘Apakah engkau siap mengemban amanah dan mau menjaga dengan sebenarnya?” Berkatalah Adam, “Apa ganjaranku di sisiMu?”

    Allah Tabaroka wa Ta’ala berkata, “WahaiAdam, sekiranya engkau berbuat baik, engkau patuh dan engkau jaga amanah itu, maka engkau akan memperoleh kemuliaan, keutamaan dan pahala yang baik di surga. Sebaliknya, sekiranya engkau berlaku maksiat dan tidak menjaganya dengan baik serta engkau berlaku buruk, maka Aku akan menyiksamu dan Aku masukkan ke dalam nerakaKu”.

    Lalu Adam alaihissalam berkata, “Aku telah terima”, maka diembanlah amanat itu olehnya. Lalu Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman, ‘Aku telah embankan amanah itu kepadamu”.( Tafsir ibnu katsir, 6/489- 490 )

    Itulah perjanjian yang Allah Azza wa Jalla ambil kepada manusia, tatkala mereka masih di dalam sulbi Adam alaihissalam, yaitu pengakuan hamba bahwa a telah berilahkan Allah Azza wa Jalla Yang Esa dan tidak berbuat syirik.

Allah berfirman,”

“Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Rabbmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak men gatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)”. (QS. al-A ‘raf:1 72)

Ahsanu Amalan

    Al-Quran menyebutkan bahwa penciptaan alam, hidup dan mati untuk menguji manusia mana yang lebih baik amalnya. Itulah yang disebut dengan “ahsanu ‘amala”. Allah Azza wa Jalla  berfirman;

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih balk amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. 
(QS. al-Mulk:2 )

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya”. (QS.al-Kahfi:7)

“(Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka, dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa batas”. [QS.an-Nur: 38]

    Fudhail bin ‘Iyadh rodhiallahu anhu , berkata: “Ahsanu amala, adalah amalan yang paling ikhlas dan yang paling benar”.

    Jadi, dan semua bentuk penghambaan diri yang paling sempurna adalah penghambaan diri yang berdasarkan ahsanu amala. Ia berdiri dengan 2 syarat, yaitu:

1. Hendaklah ‘ubudiah kepada Allah * disertakan keikhlasan kepadaNya.
2. Hendaklah ‘ubudiah tersebut sesuai dengan syariat.

    Sekiranya salah satu syarat ini tidak dipenuhi, maka penghambaan diri hanya akuan saja, ikhlas saja kepadaNya tanpa mengikuti syariat, Ia tertolak. Sebagaimana sesuai saja tanpa ikhlas, ia juga tertolak. Jadi, ikhlas dan mengikuti syariat adalah dua sayap ibadah. Tidak akan bisa terbang seseorang dalam penghambaan dirinya kecuali dengan keduanya sekaligus.

Kesimpulan

    Bahwa tujuan hidup adalah mencari kebahagiaan dan jalan kebahagiaan adalah dengan menghambakan diri kepada Allah azza wa Jalla. Penghambaan diri itulah Tauhid dan Islam, itulah amanah yang harus dipikul oleh manusia dan itulah perjanjian yang telah disepakati.

    Tauhid dan Islam tidak akan membuahkan amal shalih kecuali dengan ahsanu ‘amala yaitu ikhlas dan mutaba’ah (sesuai dengan syariat).

Allahu ta’ala a’lam bish showab.

(Dikutip dari Buku “ Untukmu yang berjiwa Hanif “ oleh Ustadz Armen Halim Naro Lc rohimahullah,  “ Penerbit : Darul Ilmi Cetakan pertama Zul Qa’dah 1427 H , Februari 2007)